PERGILAH … !
DAN AJARLAH SEGALA BANGSA
Ketika Pak harto meninggal kemudian ada wacana pemberian gelar pahlawan, beberapa kalangan yang punya sejarah kedekatan dengan Pak Harto langsung menjawab setuuuujuuuu, tapi bagi kalangan yang dulu pernah terbuang atau tertindas atas sistem Pak Harto menjawab huuuuuuuuuuuu mana pantes, bagi yang mendua bilang waktunya kurang tepat mbok nanti setelah semua tenang terus sebagian kalangan menjawab begono begini begitu dst dst. Begitulah hidup pada dasarnya adalah memang harus memilih.
Ketika ada fenomena menyataken Yesus adalah sebagai nabi terakhir, saya diingatkan kembali kepada satu pilihan hidup yang harus saya ambil dalam perjalan iman saya dalam menghadap Allah, perjalan itu tentunya harus ada yang menuntun dan menunjukan kejalan dan kearah yang benar dan saya meyakini bahwa Yesus adalah jalan itu dan saya harus siap dengan semua resiko terhadap konsekwensi saya karna memilih jalan Yesus. Mungkin semua orang pun berfikir dan bertindak seperti saya terhadap pilihan yang telah dipilihnya. Tetapi masalahnya mengapa saya, kamu, dia atau mereka memilih jalan itu yang kadang justru alasan inilah yang menjadikan kita bersinggungan, saling mempertahankan kebenaran atas keyakinannya bahkan menimbulkan tindakan jihad ataupun martir.
Kemudian apakah saya meyakini bahwa tidak ada jalan selain Yesus begitu saja tanpa alasan yang bisa diterima oleh pikiran saya, o… tidak. Seperti Banyak orang berdoa “Tujukilah kami jalan yang lurus.” “Ihdinasih shiraathal mustaqim.” (Qs. 1 Al Faatihah 6) begitu juga dengan saya yang kebetulan saya orang jawa katolik, bibit bebet bobot adalah salah satu pola pandang yang mendasari tindakan mengapa saya memilih Yesus.
Bibit Yesus sangat jelas disebutkan oleh Alkitab bahwa Yesus adalah firman yang hidup dan Yesus tercipta bukan karna persetubuhan meski kedunia melalui jalur kelahiran, Yesus tidak diperanakkan oleh manusia tetapi Yesus dilahirkan oleh manusia karna Tuhan tidak mempunyai anak, Tuhan adalah esa, satu dan inilah arti “Tuhan datang kedunia dalam rupa manusia”
“Ketika Yesus didunia Ia hanyalah seorang tukang kayu, just man hanya manusia bahkan mati dikayu salib, tapi Yesus juga Roh Tuhan sikap dan perbuatannya mencerminkan itu yang berujung pada kebangkitan atas kematian dan Yesus menunjukan bahwa kematian bukanlah hal yang menakutkan karna Yesus sudah mengalahkan kematian dengan kebangkitan_Nya, kehidupan sejati dan kekal abadi ada ditangan_Nya”.
Saya hanya seorang manusia yang sedikit mempunyai iman akan Yesus tapi saya yakin Yesus akan menyelamatkan saya dan keluarga saya dan seluruh orang yang beriman kepada Yesus. Trus saya mencari tau apakah ada bukti lain tentang Yesus selain alkitab, ternyata ada di alquran “Kalimatullah” (Sabda Allah) dan Ruh Allah (Roh Allah) [Surah 3:45, Surah 4:171] gelar ini tidak ada pada nabi lain bahkan Muhammad.
Yesus di alquran yang ditulis oleh Tuhan kepada Muhamad jelas_jelas menuliskan bahwa Yesus selain dikenal sebagai anak Maryam dan Al Masih, Yesus adalah aya (tanda). Yesus menjadi tanda bukan hanya kepada bangsa Yahudi, tetapi kepada seluruh umat manusia. (Surah 19:21; 21:91; 23:50-52; 3:44-50). Yesus disebut juga mathal (teladan) dalam Al Qur’an. Ia menjadi teladan untuk uma’ah (Surah 43:57, 59). Dalam surah lain Yesus dianggap mirip dengan Adam (Surah 3:52-59) dan masih banyak lagi. Begitulah bibit Yesus, yang membuktikan bahwa Tuhan Allah pernah datang ke dunia untuk manusia.
Sakit perut menjelang persalinan, memaksa Maryam bersandar ke pohon kurma. Ingin rasanya beliau mati, bahkan tidak pernah hidup sama sekali. Tetapi Malaikat Jibril datang menghibur: “Ada anak sungai di bawahmu, goyanglah pangkal pohon kurma ke arahmu, makan, minum dan senangkan hatimu. Kalau ada yang datang katakan: ‘Aku bernazar tidak bicara.’ “Hai Maryam, engkau melakukan yang amat buruk. Ayahmu bukan penjahat, ibumu pun bukan penzina,” demikian kecaman kaumnya, ketika melihat bayi di gendongannya. Tetapi Maryam terdiam. Beliau hanya menunjuk bayinya. Dan ketika itu bercakaplah sang bayi menjelaskan jati dirinya sebagai hamba Allah yang diberi Al-Kitab, shalat, berzakat serta mengabdi kepada ibunya. Kemudian sang bayi berdoa: “Salam sejahtera (semoga) dilimpahkan kepadaku pada hari kelahiranku, hari wafatku, dan pada hari ketika aku dibangkitkan hidup kembali.” Ini cuplikan kisah Natal dari Al-Quran Surah Maryam ayat 34. Nah … kurang apa coba tentang Yesus.
Bebet Yesus juga jelas, alkitab menerangkan silsilah nenek moyang Yesus baik itu garis bapak atau Ibu dan ini biasanya malah dipertentangkan koq beda ya antara matius ama lukas, markus maupun yohanes dan begitulah alkitab perjanjian baru ditulis oleh mereka untuk saling melengkapi. Gimana mo jadi panutan klo asal usulnya ndak jelas, banyak kalangan mencari jejak ismail di alkitab yang ditemukan hanya kekesalan karna riwayatnya habis setelah diusir oleh abraham/ibrahim, maaf maaf tapi ini bener koq coba baca alkitab kejadian ya cuma sebatas itu keberadaan ismail di alkitab, lah wong dialkitab aja minim informasi pa lagi di alquran maaf maaf. Tapi Yesus di alquran sungguh luar biasa mulai proses kelahiran pe karyanya ada disitu bahkan diakui bakalan datang lagi menyelamatkan manusia diakhir zaman, bagaimana mungkin seorang manusia bisa berbuat adil dalam penghakiman atas dosa manusia, tapi Yesus bisa berbuat adil dan yang maha adil adalah Tuhan, begitulah satu alasan lagi kenapa saya menyakini Yesus adalah Tuhan.
Bobot Yesus lebih jelas lagi, Yesus adalah seorang reformis sekaligus revolusioner bagi dunia. Yesus tidak memiliki serdadu untuk berperang, sebab kebenaran tidak akan pernah dicapai dengan ketamakan yang tajam pedangnya menumpahkan ribuan sungai darah.
Yesus juga adalah seorang pemimpin yang tidak mempunyai mahkota dari emas dan perak, sebab kebenaran tidak dapat dipamerkan dengan mengikuti jejak kesenangan memandang emas yang gemerlapan.
Yesus adalah raja kebenaran yang tidak pernah disambut dengan upacara kenegaraan, sebab kebenaran tidak mungkin ada diantara orang orang yang suka memamerkan rasa hormat yang mendiami kawasan hati dengki.
Yesus adalah kebenaran yang bermahkotakan duri, didera, diejek dan dibunuh dikayu salib oleh ketidakpedulian manusia karena kebenaran harus diperjuangkan dengan banyak kesulitan dan penderitaan tapi Dia bangkit karna kemuliaan_Nya dan ke illahian_Nya.
Yesus tidak memerintah dengan kekuasaan dan kekuatan yang memaksa diatas tulang tulang si lemah untuk menegakkan istana diatas kuburan si miskin, tetapi Yesus memerintah dengan cinta dan penderitaan diri yang memenuhi semesta dengan kemuliaan dan keindahan kasih_Nya.
Yesus rela meninggalkan istana surgawi dan bergabung dengan rakyatnya yaitu manusia yang menderita dalam kegelapan.
Yesus hidup seperti manusia dan merasakan sendiri dalam tubuhnya penderitaan yang memperjuangkan kebenaran dan keadilan dalam keputusaan manusia karna terikat pada kejahatan yang melahirkan hukum hukum penderitaan, bahkan Yesus mengalami kematian seorang manusia. Tetapi justru didalam keterbatasan dan penderitaan itu terwujudlah kerajaan kristus yang menjanjikan pencerahan karena pada hakekatnya dalam penyerahan diri itulah adanya istana kebahagiaan sejati.
Penyerahan diri adalah kebersihan hati dan kebulatan hati dalam perjuangan, di istana hati itulah tempat tinggal Yesus. Karna Hati adalah keindahan, keindahan itu tak dapat dipelajari lebih dari kebenaran. Hati adalah cinta, dengan cinta itulah bisa membalikan dunia dan cintalah yang menciptakan kehidupan.
Yesus membangun kehidupan dari benang hati yang paling dicari dikejar dan diagung agungkan oleh manusia sepanjang zaman yakni cinta akan kebenaran.
Cinta akan kebenaran yang telah diperjuangkan Yesus inilah yang terus menerus diimpikan manusia setiap generasi. Yesus diam dan bertahta di hati setiap orang yang cinta akan kebenaran. Karena itu rakyat Yesus adalah orang orang benar yang melakukan keadilan, kebajikan dan menjelmakan cinta kasih diatas perbuatan akan kebenaran.
Pembabtisan telah mengangkat kita menjadi “Anak Allah” kita mengambil bagian dalam perjuangan Yesus, yaitu mencintai kebenaran … dan jalan itu adalah sebagai bibit bebet bobot kita dihadapannya.
dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. (An Nisaa’ : 157)
Begitulah Mas … , saya tidak harus menjadi ahli agama atau mencari dukungan alquran untuk keimanan saya terhadap alkitab dan Yesus karna Yesus bukan nabi, Yesus adalah kehidupan.
Kemudian pentingkah agama bagi saya ! karna saya sudah memilih Yesus dan dinamakan “agama kristen, katolik, nasrani” (saya lebih suka bilang saya katolik) agama menjadi penting karna disanalah saya bisa menemui Tuhan saya. Trus bagaimana saya bisa meyakini itu ! saya akan cari tau siapa Tuhan itu dan itu saya temukan di agama saya yang katolik jadi “pengertian dasar tentang agama adalah jalan yang benar”
Mas, pasti trus tanya jalan yang benar menurut katolik itu apa seh koq kamu bisa seyakin itu ! di Katolik ada alkitab yang menjelaskan tentang semua pertanya siapa Tuhan, bagai mana Tuhan menciptakan manusia dan kenapa manusia bisa turun kedunia, apa yang dikerjakan manusia didunia agar bisa naik lagi kepada Tuhan sang penciptanya.
Apa bener alkitab itu berbicara seperti itu ! ada buktinya ! Tuhan ndak pernah bohong Mas, dan Tuhan menunjukan tanda tandanya kepada kita dengan berbagai cara, termasuk memberikan wahyu kepada rasul_rasulnya bahkan turun sendiri kedunia dalam rupa manusia seperti keyakinan kami atas apa yang tertulis di alkitab. banyak sekali penemuan kitab ajaran yang ditemukan manusia termasuk penemuan kitab dilaut mati yang menjadi patokan agama tertentu tentang Yesus. Lalu pertanyaannya apakah kitab_ kitab itu otentik dengan sumbernya yaitu Tuhan !
Otentik menurut siapa Mas !
Menurut saya !
Menurut Masnya !
Para ahli Agama !
Atau menurut siapa Mas !
Saya tau koq klo “Kekristenan” itu mulai terkenal pada jaman kaisar konstantin karna kaisar itu menjadikan kristen sebagai agama negara, dan menetapkan perayaan natal pada tgl 25 desember yang pada saat itu sebagai hari pemujaan dewa matahari. Trus klo saya natalan apa di bilang pemuja matahari !
Dan kenapa gereja membiarkan dan bahkan merayakan secara khusus dengan doa khusus pada hari pada tanggal itu sedangkan alkitab tidak menyebutkan hari natal secara jelas karna disana hanya dituliskan kisah kelahiran dengan tanda tandanya yang “mungkin” jatuh antara bulan januari s/d maret, kami juga tau itu koq Mas tapi itu tidak merubah keyakinan kami orang kristen terhadap alkitab dan Yesus Tuhan kami karna semua itu merupakan ungkapan manusia kristen terhadap keyakinannya dan bersyukur kepada Tuhan bahwa Yesus telah datang untuk menyelamatkan manusia dan disanalah awal penyelamatan itu.
Begitu juga dengan Muhammad apakah di alquran ada menjelaskan secara terperinci lahirnya Muhammad ! lambang islam adalah bulan sabit seperti kaum pemuja bulan kala itu apa juga islam bisa disebut sebagai pemuja bulan ! lebih lebih dengan patokan mengintip bulan untuk ber idul fitri. Tentunya tidak seperti itu kan Mas, semua itu adalah ungkapan cinta, kasih, dan syukur manusia kepada Tuhan akan karunia keselamatan yang ditunjukan dan diberikan_Nya.
OOOO … tentik ! … jelas kami yakin karna kami punya ahli agama yang meneliti dan menelusuri semua itu sehingga keotentikannya bisa dipertanggung jawabkan karna penulisan kitab agama kami langsung diawasi oleh nabi … mungkin mas akan menjawab begitu.
Trus apa kami orang kristen tidak punya Ahli Agama dan Nabi !
Saya bersyukur dilahirkan sebagai orang katolik karna kami punya pemimpin, punya gembala yang membimbing kami sesuai alkitab dan alkitab berjalan begitu panjang dan melelahkan dengan banyak pertimbangan yang disertai Roh Kudus sehingga menjadi alkitab seperti sekarang ini bahkan menjadi rujukan oleh beberapa agama untuk mendukung keotentikan kitabnya.
Mas, kami orang kristen membuka diri kepada siapa saja yang mau membaca, meneliti keabsyahan alkitab bahkan alkitab diterjemahkan ke berbagai bahasa diseluruh dunia agar mudah dibaca, dimengerti, diikuti karna alkitab bukan milik orang kristen saja tapi milik semua manusia didunia yang mencari jalan keselamatan, monggo Mas … monggo.
Trus Mas tanya tentang keontetikan sumber Agama, bukankah keterbatasan manusia adalah karna adanya Tuhan ! jadi sangat jelas bahwa sumber itu adalah Tuhan.
Dan Mas …
“Maka pergilah dan ajarlah segala bangsa”
Kita tau bahwa selama lebih dari 2008 tahun, Nabi Musa dianggap sebagai penulis dari Kitab Taurat, oleh karena itu kitab ini sering disebut Kitab Nabi Musa yang kemudian mereferensikan kepada “Hukum Nabi Musa”. Tidak ada seorangpun yang dapat memastikan siapa yang menulis Kitab Taurat, tetapi tidak disangkal bahwa Nabi Musa memegang peran yang unik dan penting dalam berbagai peristiwa_peristiwa yang terekam dalam kitab_kitab ini. “dasar inilah yang membuat saya sebagai orang Kristiani yang katolik, percaya bahwa Alkitab adalah hasil inspirasi Illahi dan karenanya identitas para manusia pengarangnya tidaklah penting”.
Nabi Musa menaruh satu set kitab di dalam Tabut Perjanjian kira-kira 3308 tahun yang lalu. Lama kemudian Kitab Para Nabi dan naskah_naskah ditambahkan kepada Kitab Taurat dan membentuk kitab_kitab Perjanjian Lama. Kapan tepatnya isi dari kitab_kitab Perjanjian Lama ditentukan dan dianggap sudah lengkap, tidaklah diketahui secara pasti. Yang jelas, setidaknya sejak lebih dari 100 tahun sebelum kelahiran Yesus, kitab_kitab Perjanjian Lama sudah ada seperti umat Katolik dan umat kristiani mengenalnya sekarang.
Kitab_kitab Perjanjian Lama pada awalnya ditulis dalam bahasa Ibrani (Hebrew) bagi Israel. Tetapi setelah orang-orang Yahudi terusir dari tanah Palestina dan akhirnya menetap di berbagai tempat, mereka kehilangan bahasa aslinya dan mulai berbicara dalam bahasa Yunani (Greek) yang pada waktu itu merupakan “bahasa internasional”.
Selama pemerintahan Ptolemius II Philadelphus (285 – 246 SM) proyek penterjemahan dari seluruh Kitab Suci orang Yahudi ke dalam bahasa Yunani dimulai oleh 70 atau 72 ahli_kitab Yahudi menurut tradisi 6 orang dipilih mewakili setiap dari 12 suku bangsa Israel. Terjemahan ini diselesaikan sekitar tahun 250 – 125 SM dan disebut Septuagint, yaitu dari kata Latin yang berarti 70 (LXX), sesuai dengan jumlah penterjemah.
Kitab ini sangat populer dan diakui sebagai Kitab Suci resmi (kanon Alexandria) kaum Yahudi diaspora (=terbuang), yang tinggal di wilayah Asia Kecil dan Mesir. Pada waktu itu Ibrani adalah bahasa yang nyaris mati dan orang-orang Yahudi di Palestina umumnya berbicara dalam bahasa “Aram”. Jadi tidak mengherankan kalau Septuagint adalah terjemahan yang digunakan oleh Yesus, para Rasul dan para penulis kitab_kitab Perjanjian Baru. Bahkan, 300 kutipan dari Kitab Perjanjian Lama yang ditemukan dalam Kitab Perjanjian Baru adalah berasal dari Septuagint. Harap diingat juga bahwa seluruh Kitab Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.
Setelah Yesus disalibkan dan wafat, para pengikut_Nya tidak menjadi punah tetapi malahan menjadi semakin kuat. Pada sekitar tahun 100 Masehi, para rabbi (imam Yahudi) berkumpul di Jamnia, Palestina, mungkin sebagai reaksi terhadap umat Katolik. Dalam konsili Jamnia ini mereka menetapkan empat kriteria untuk menentukan kanon (=standard) Kitab Suci mereka:
1. Ditulis dalam bahasa Ibrani
2. Sesuai dengan Kitab Taurat
3. Lebih tua dari jaman Ezra (sekitar 400 SM)
4. dan ditulis di Palestina.
Atas kriteria_kriteria diatas mereka mengeluarkan kanon baru untuk menolak tujuh buku dari kanon Alexandria yang tercantum dalam Septuagint, yaitu:
1. Tobit
2. Yudit
3. Kebijaksanaan Salomo
4. Sirakh
5. Barukh
6. 1 Makabe
7. 2 Makabe, berikut tambahan-tambahan dari kitab Ester dan Daniel.
(Catatan: Surat Nabi Yeremia dianggap sebagai pasal 6 dari kitab Barukh). Hal ini dilakukan atas alasan bahwa mereka tidak dapat menemukan versi Ibrani dari kitab-kitab yang ditolak diatas.
Tetapi Gereja Katolik tidak menerima hasil keputusan rabbi-rabbi Yahudi ini dan tetap terus menggunakan Septuagint.
Pada konsili di Hippo tahun 393 Masehi dan konsili Kartago tahun 397 Masehi, Gereja secara resmi menetapkan 46 kitab hasil dari kanon Alexandria sebagai kanon bagi Kitab-kitab Perjanjian Lama. Selama enam belas abad, kanon Alexandria diterima secara bulat oleh Gereja. Masing-masing dari tujuh kitab yang ditolak oleh konsili Jamnia, dikutip oleh para Bapa Gereja perdana (Church Fathers) sebagai kitab_kitab yang setara dengan kitab_kitab lainnya dalam Perjanjian Lama.
Bapa_bapa Gereja, beberapa diantaranya St. Polycarpus, St. Irenaeus, Paus St. Clement, dan St. Cyprianus adalah para pemimpin spiritual umat Katolik yang hidup pada abad-abad pertama dan tulisan_tulisan mereka meskipun tidak dimasukkan dalam Perjanjian Baru menjadi bagian dari Deposit Iman. Tujuh kitab berikut dua tambahan kitab yang ditolak tersebut dikenal oleh Gereja Katolik sebagai Deuterokanonika (second_listed), atau kanon kedua. Disebut demikian karena disertakan dalam kanon Kitab Suci setelah melalui banyak perdebatan.
Seperti Kitab_kitab Perjanjian Lama, Kitab_kitab Perjanjian Baru juga tidak ditulis oleh satu orang, tetapi adalah hasil karya setidaknya delapan orang. Kitab Perjanjian Baru terdiri dari 4 kitab Injil, 14 surat Rasul Paulus, 2 surat Rasul Petrus, 1 surat Rasul Yakobus, 1 surat Rasul Yudas, 3 surat Rasul Yohanes dan Wahyu Rasul Yohanes serta Kisah Para Rasul yang ditulis oleh Santo Lukas, yang juga menulis Kitab Injil yang ketiga
Sejak kitab Injil yang pertama yaitu Injil Matius sampai kitab Wahyu Yohanes, ada kira-kira memakan waktu 50 tahun. “Tuhan Yesus sendiri, sejauh yang kita ketahui, tidak pernah menuliskan satu barispun dari kitab Perjanjian Baru”. Dia tidak pernah memerintahkan para Rasul untuk menuliskan apapun yang diajarkan oleh-Nya. Melainkan Dia berkata; “Maka pergilah dan ajarlah segala bangsa” (Matius 28:19-20), “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku” (Lukas 10:16).
Apa yang Yesus perintahkan kepada mereka persis sama seperti apa yang Yesus sendiri lakukan, yaitu menyampaikan Firman Allah kepada orang-orang melalui kata_kata dan perbuatan, meyakinkan, mengajar, dan mempertobatkan mereka dengan bertemu muka. “Jadi bukan melalui sebuah buku yang mungkin bisa rusak dan hilang, dan disalah tafsirkan dan diubah-ubah isinya”, melainkan melalui cara yang lebih aman dan alami dalam menyampaikan firman yaitu dari mulut ke mulut ( kayaknya dan mungkin ini menjadi inspirasi dari ajaran lain untuk menjaga akan keotentikan kitabnya karna dipelihara dengan cara menghafal deh Mas ).
Demikianlah para Rasul mengajar generasi seterusnya untuk melakukan hal yang serupa setelah mereka meninggal. Oleh karena itu, melalui Tradisi seperti inilah Firman Allah disampaikan kepada generasi-generasi umat Kristen sebagaimana pertama kali diterima oleh para Rasul.
Tidak satu barispun dari kitab-kitab Perjanjian Baru dituliskan sampai setidaknya 10 tahun setelah wafatnya Kristus. Yesus disalibkan pada circa tahun 33 dan kitab Perjanjian Baru yang pertama ditulis yaitu surat 1 Tesalonika baru ditulis sekitar tahun 50 Masehi. Sedangkan kitab terakhir yang ditulis yaitu kitab Wahyu Yohanes pada sekitar 90-100 Masehi.
Jadi Mas …
Gereja dan iman Kristiani sudah ada sebelum Alkitab dijadikan. Beribu-ribu orang bertobat menjadi Kristen melalui khotbah para Rasul dan missionaris di berbagai wilayah, dan mereka percaya kepada kebenaran Illahi seperti kita percaya sekarang, dan bahkan menjadi orang-orang kudus tanpa pernah melihat ataupun membaca satu kalimatpun dari kitab Perjanjian Baru. Ini karena alasan yang sederhana yaitu Yesus berkarya disini “Maka pergilah dan ajarlah segala bangsa” (Matius 28:19-20), “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku” (Lukas 10:16).
Dari sini aja udah beda kan Mas.
Kemudian Mas …
Siapa yang memutuskan kanonisasi Perjanjian Baru sebagai kitab-kitab yang berasal dari inspirasi Allah? Kita tahu bahwa Alkitab tidak jatuh dari langit, jadi darimana kita tahu bahwa kita bisa percaya kepada setiap kitab_kitab tersebut?
Berbagai uskup membuat daftar kitab-kitab yang diakui sebagai inspirasi Ilahi, diantaranya:
Mileto, uskup Sardis pada tahun 175 Masehi
Santo Irenaeus, uskup Lyons – Perancis pada tahun 185 Masehi
Eusebius, uskup Caesarea pada tahun 325 Masehi.
Pada tahun 382 Masehi, didahului oleh Konsili Roma, Paus Damasus menulis dekrit yang menulis daftar kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang terdiri dari 73 kitab.
Konsili Hippo di Afrika Utara pada tahun 393 menetapkan ke 73 kitab-kitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Konsili Kartago di Afrika Utara pada tahun 397 menetapkan kanon yang sama untuk Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Sebagai catatan Mas, “Ini adalah konsili yang dianggap oleh banyak pihak non Katolik sebagai yang menentukan bagi kanonisasi kitab_kitab dalam Perjanjian Baru” yang berujung dengan tuduhan ketidak otentikan perjanjian baru karna bukan tulisan Yesus atau atas pengawasan Yesus kitab perjanjian baru itu ditulis”, kan aneh to Mas …!
Paus Santo Innocentius I (401-417) pada tahun 405 Masehi menyetujui kanonisasi ke 73 kitab-kitab dalam Alkitab dan menutup kanonisasi Alkitab.
Jadi kanonisasi Alkitab telah ditetapkan di abad ke empat oleh konsili-konsili Gereja Katolik dan para Paus pada masa itu. Sebelum kanon Alkitab ditetapkan, ada banyak perdebatan. Ada yang beranggapan bahwa beberapa kitab Perjanjian Baru seperti surat Ibrani, surat Yudas, kitab Wahyu, dan surat 2 Petrus, adalah bukan hasil inspirasi Allah.
Sementara pihak lain berpendapat bahwa beberapa kitab yang tidak dikanonisasi seperti: Gembala Hermas, Injil Petrus dan Thomas, surat-surat Barnabas dan Clement adalah hasil inspirasi Allah. Keputusan resmi wewenang Gereja Katolik menyelesaikan hal diatas sampai sekitar 1100 tahun kemudian. Hingga zaman meletusnya Reformasi Protestan, pada Konsili Trente oleh Gereja Katolik pada tahun 1546 dikeluarkanlah dekrit yang mensahkan Vulgata, versi Latin dari Alkitab sebagai satu-satunya versi resmi yang diakui dan sah untuk umat Katolik. Alkitab ini direvisi oleh Paus Sixtus V pada tahun 1590 dan juga oleh Paus Clement VIII pada tahun 1593, praktis sejak itu tidak ada lagi perdebatan akan kitab_kitab dalam Alkitab.
Melihat sejarah panjang ini, Gereja Katolik bener_bener selektif dan hati_hati penuh pertimbangan dalam memastikan bahwa segala yang tertulis dalam Alkitab adalah hasil inspirasi Allah dengan mengawasinya secara sistem hingga saat ini untuk membawa “Anak_Anak Allah” kepada Bapanya di Surga.
Begitulah Mas, jalan benar dari Allah itu ada untuk kita orang Kristinani.
Dan nampaknya Mas, bila jalan itu dibuat dan ditunjukkan dengan cara yang berbeda bisa jadi arah yang dituju juga berbeda.
Tentang mengapa saya diciptakan didunia Mas, sementara ini saya hanya baru tau harus menjadi anak yang baik, menjadi suami dan ayah yang baik, menjadi pegawai yang baik, menjadi masyarakat yang baik, karna baru itu yang Tuhan tunjukan kepada saya dan saya yakin Tuhan akan tunjukan kepada saya kenapa saya ada didunia seiring perjalanan iman saya kepada_Nya.
Klo Mas tanya siapa manusia itu dan kenapa manusia bisa kedunia, Mas bisa baca di kitab kejadian disanalah awal semuanya dan itu otentik loh Mas.
Dan Mas sendiri gimana … ! dengan yang Mas tanyakan itu !
Apakah sependapat dengan saya !
Kenapa Mas !
Aryanarenda “Bulan Suci Maria Hari ke 9”
Ditulis dalam beda allah
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.